Merupakan suatu penentuan jumlah unit penjualan yang diperkirakan akan dijual di dalam suatu perusahaan untuk periode yang akan datang.
2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar rencana penjualan untuk masing-maasing produk. Rencana penjualan ini dapat dilihat dalam anggaran penjualan. Berdasarkan rencana penjualan yang telah disusun tersebut serta dengan mempertimbangkan perubahan persediaan produk akhir yang ada, maka anggaran produksi akan dapat disusun.
3. Anggaran Bahan Baku
Apabila anggaran produksi telah disusun, maka anggaran bahan baku telah dapat disusun pula. Penyusunan anggaran bahan baku dilakukan secara bertahap. Tahap pertama adalah mengidentifikasi tingkat penggunaan bahan baku atau yang disebut dengan material usage rate.
Apabila tingkat penggunaan bahan baku ini telah diketahui, maka dengan mempergunakan data anggaran produksi ( dimana diketahui jumlah yang akan diproduksi selama satu periode) maka akan dapat disusun
jumlah unit kebutuhan bahan baku untuk keperluan proses produksi. Setelah itu diperhitungkan besarnya jumlah unit kebutuhan bahan baku yang akan dibeli.
4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung akan sangat diperlukan untuk dikendalikan biayanya, karena tenaga kerja langsung ini juga merupakan salah satu unsur pembentuk harga pokok produksi. Tanpa adanya pengendalian biaya tenaga kerja langsung yang baik, maka besar kemungkinan bahwa biaya tenaga kerja langsung ini menjadi lebih besar dari biaya yang sewajarnya, sehingga harga pokok produksi atau HPP akan bertambah besar.
5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik merupakan tiga komponen ketiga di dalam penyusunan perhitungan besarnya harga pokok produksi. Biaya overhead pabrik terdiri dari seluruh biaya yang terjadi di dalam pabrik kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
6. Anggaran Persediaan
Anggaran persediaan merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai persediaan pada periode yang akan datang.
7. Anggaran Biaya Non Produksi
Anggaran biaya bon produksi merupakan struktur terinci yang tidak termasuk dalam biaya-biaya produksi. Selain itu biaya non produksi ini hanya sebagai penunjang kegiatan produksi sehingga tidak akan mempengaruhi penjualan yang sudah dianggarkan dan kebutuhan persediaan.
8. Anggaran Pengeluaran Modal
Merupakan anggaran yang mengumpulkan laba sebanyak-banyaknya dengan mengeluarkan semua aktiva atau modal yang dimiliki. Oleh karena itu dalam anggaran ini harus sangat teliti dalam mengambil keputusan untuk menghindari kerugian yang sangat besar.
9. Anggaran Kas
Menunjukkan saldo awal kas, ditambahkan kas yang masuk, dikurangi pengeluaran kas.
10. Anggaran Rugi-Laba
Merupakan hasil akhir dari semua anggaran operasional seperti penjualan, harga pokok penjuala, biaya komersil dan lain-lain.
11. Anggaran Neraca
Neraca yang memberikan gambaran saldo akhir aktiva, utang, dan modal.
12. Anggaran Perubahan Posisi Keuangan
Memuat mengenai rencana perubahan aktiva, utang, dan modal perusahaan selama periode yang dianggarkan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan.
10. Anggaran Rugi-Laba
Merupakan hasil akhir dari semua anggaran operasional seperti penjualan, harga pokok penjuala, biaya komersil dan lain-lain.
11. Anggaran Neraca
Neraca yang memberikan gambaran saldo akhir aktiva, utang, dan modal.
12. Anggaran Perubahan Posisi Keuangan
Memuat mengenai rencana perubahan aktiva, utang, dan modal perusahaan selama periode yang dianggarkan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar